cover
Contact Name
Muhammad Marzuki
Contact Email
marzukijppi@unram.ac.id
Phone
+6282334867555
Journal Mail Official
jppi@unram.ac.id
Editorial Address
Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram Jalan pendidikan nomor 37, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
indonesian journal of fisheries community empowerment
Published by Universitas Mataram
ISSN : -     EISSN : 27760847     DOI : https://doi.org/10.29303/jppi.v1i1
Ruang lingkup artikel yang diterbitkan oleh JPPI meliputi pengabdian kepada masyarakat pada bidang : Budidaya Perairan, Pengelolaan Sumberdaya Perairan, Pengolahan Hasil Perikanan, Tekhnologi Penangkapan Ikan, dan Ilmu Kelautan.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia" : 9 Documents clear
PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL MELALUI PENGUATAN KEARIFAN LOKAL DAN PRANATA SOSIAL MASYARAKAT NELAYAN GILI AIR, KABUPATEN LOMBOK UTARA Saptono Waspodo; Chandrika Eka Larasati; Sadikin Amir; Sitti Hilyana; Baiq Hilda Astriana
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v2i1.499

Abstract

Keberadaan kearifan lokal dalam masyarakat merupakan hasil dari proses adaptasi turun menurun dalam periode waktu yang sangat lama terhadap suatu lingkungan yang biasanya didiami ataupun lingkungan dimana sering terjadi interaksi didalamnya. Seiring berjalannya waktu, dengan masuknya era globalisasi, timbullah sebuah trend modernitas yang masuk ke suatu kawasan yang menyebabkan terjadinya degradasi kearifan lokal disuatu wilayah. Salah satunya yaitu kawasan Gili Air, Kabupaten Lombok Utara yang dikenal dengan kawasan wisata pesisir dan pulau-pulau kecil. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan adanya penguatan kearifan lokal pada masyarakat nelayan sekitar Gili Air, serta mengedepankan nilai-nilai adat dan budaya yang menjadi daya tarik dan menjadikan nilai ekonomis bagia masyarakat nelayan. Metode pendekatan yang diterapkan dalam kegiatan ini yaitu dengan melakukan metode penyelesaian masalah. Penyelesaian masalah ini meliputi penyuluhan dan pendampingan kelompok masyarakat. Hasil menunjukkan bahwa salah satu bentuk riil dari kearifan lokal yang dimiliki oleh wilayah Pulau Lombok khususnya di Desa Gili Indah adalah awig-awig. Awig-awig adalah norma hukum adat disuatu wilayah yang mengikat bagi seluruh warga adat. Masyarakat Desa Gili Indah banyak yang belum memahami isi dari awig-awig tersebut. Hal ini disebabkan oleh terputusnya informasi dari perangkat desa ke warga sekitar terutama masyarakat kalangan muda. Peraturan Desa Gili Indah lebih memadai dan lebih komprehensif untuk dilaksanakan dan dibandingkan dengan awig-awig yang hanya terbatas pada pengaturan tentang pengambilan sumberdaya pesisir dan laut saja. Perlu dilakukan sosialisasi atau penyuluhan kepada masyarakat, agar mereka lebih meningkat pemahaman dan pengetahuannya tentang Peraturan Desa tersebut. Seperti halnya awig-awig yang secara terus menerus disampaikan lewat “tutur” dari para tokoh lokal maupun masyarakat dari generasi ke generasi telah terbukti mampu diadopsi dan diterima dengan baik oleh masyarakat. Hal inilah yang merupakan salah satu kekuatan daripada awig-awig jika dilihat dari sisi penerimaan dan adopsinya pada masyarakat karena proses penyampaiannya adalah secara kontinyu dan konsisten pada setiap kegiatan masyarakat.
PENGEMBANGAN WISATA HIU PAUS BERBASIS IOT (INTERNET OF THINGS) MELALUI SIARAN LANGSUNG JELAJAH VIRTUAL HIU PAUS DI ALAM LIAR DI PANTAI DESA BOTUBARANI, KABILA BONE, BONE BOLANGO, GORONTALO Mahardika Rizqi Himawan; Sukirman Dj Tilahunga; Eni Hidayati; Nurliah; Fahri Amar; Casandra Tania
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v2i1.500

Abstract

The whale shark (Rhincodon typus) is the largest fish species in the world that is not aggressive to humans, so it has become a popular tourist icon. The presence of whale sharks has become a tourist magnet and has transformed Botubarani Village from an ordinary fishing village into a bustling tourist village. However, the Covid19 pandemic has dealt a severe blow to whale shark tourism on the coast of Botubarani Village. The drastic reduction in tourists not only eliminates tourist income but also stops whale shark monitoring activities. The government's New Normal pilot is the hope for the return of whale shark tourism on the coast of Botubarani Village. Preparations for the opening of PPKM in the area of ​​origin of tourists and the ease of domestic/foreign travel will be greeted with an increase in the quality and innovation of whale shark tourism at Botubarani Beach. In addition, the adaptation of tourism during the pandemic by utilizing the internet is quite promising so that tourism will stay alive. The Innovation Village of Botubarani develops a live broadcast of an underwater virtual cruise with whale shark objects periodically in the wild. This development is the first in Indonesia because it has never been done before. The use of underwater closed circuit television (CCTV) that can be accessed on land and integrated with the internet allows whale sharks on Botubarani Beach to be enjoyed by anyone and anywhere. Villages and communities on Botubarani Beach can receive input from ongoing tourism developments from tourists who come or virtually. Tourists may also be interested in coming after watching a live broadcast of whale sharks on the beach of Botubarani Village. In addition, live video recording of whale sharks can also be utilized by intellectuals, government and industry as part of the triple helix collaboration.
PENGOLAHAN LIMBAH UDANG VANNAME DALAM RANGKA PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT PADA MASA PANDEMI COVID19 DI DESA PEMENANG, LOMBOK UTARA Baiq Hilda Astriana; Ayu Adhita Damayanti; Chandrika Eka Larasati; Paryono; Mahardika Rizki Himawan; Dewi Putri Lestari
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v2i1.503

Abstract

Manfaat limbah udang berupa cangkang dan kepala udang belum banyak diketahui oleh masyarakat. Padahal menurut penelitian yang pernah dilakukan, hasil analisis tepung dari limbah ini memiliki kandungan protein sebesar 63%. Apabila bahan ini ditambahkan ke makanan sehari-hari maka dapat meningkatkan nilai gizi makanan tersebut. Desa Pamenang, sebagai salah satu Desa di Kabupaten Lombok Utara, dikenal sangat mengandalkan sektor wisata sebagai mata pencaharian masyarakatnya mengingat posisinya yang berhadapan lansung dengan Gili Matra. Dengan adanya bencana alam yaitu gempa di tahun 2018 yang diikuti oleh pandemi COVID19, lumpuhnya sektor wisata menyebabkan menurunnya pendapatan masyarakat di desa tersebut. Masalah lain yang muncul adalah meningkatnya lokus stunting atau gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis di daerah ini. Oleh karena itu, pemberian pelatihan pengolahan cangkang dan kepala udang menjadi bubuk kaldu udang sebagai zat aditif alami yang memiliki nilai gizi diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan masyarakat setempat. Selain itu, diversifikasi pemanfaatan kaldu bubuk udang ini diharapkan dapat meningkatkan added value dari panganan lokal. Metode pendekatan yang diterapkan dalam kegiatan pengabdian ini adalah metode penyelesaian masalah yang meliputi penyuluhan serta pelatihan yang dibarengi dengan inisiasi pembentukan dan pendampingan kelompok masyarakat termasuk pemberian bantuan peralatan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan peserta kegiatan mengenai manfaat limbah udang, dan diperolehnya keterampilan mengolah limbah udang menjadi bahan makanan yang memiliki nilai gizi dan ekonomi. Selain itu, sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, sampel kaldu bubuk udang yang dihasilkan dianalisa di laboratorium untuk mengetahui kandungan nutrisi yang dimiliki.
INTEGRASI PEMANFAATAN PAKAN FORMULASI DAN SISTEM BUDIDAYA RESIRKULASI UNTUK INTENSIFIKASI PRODUKSI BENIH IKAN GURAME DAN PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI DESA MARGACINTA, KONAWE SELATAN Irwan Junaidi Effendy; Rosmawati; Syamsul Kamri
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v2i1.504

Abstract

Intensifikasi budidaya ikan gurame pada UKM (Kelompok Pembudidaya Carper) mitra Program Kemitraan Masyarakat (PKM) sangat dibutuhkan untuk memenuhi permintaan benih yang semakin besar. Intensifikasi ini dilakukan dengan mengingtegrasikan system budidaya resirkulasi dan penggunaan pakan formulasi komersial. Penerapan sistem budidaya resirkulasi diterapkan karena pembudidaya memiliki lahan dan air terbatas terutama di musim kemarau sedangkan pemanfaatan pakan formulasi pada induk dan benih dilakukan untuk mendukung dan mempercepat pematangan gonad, proses pemijahan, produksi benih dan pembesaran benih. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dan menghasilkan benih berkualitas sehingga meningkatkan pendapatan UKM Mitra. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Margacinta, Kab. Konawe Selatan, Prov. Sulawesi Tenggara. Produksi dan budidaya massal benih dilakukan menggunakan bak fiber ukuran 1 ton dan diterapkan system pendederan bertahap dan setiap tahap dilakukan seleksi untuk memperoleh ukuran benih standar . Kegiatan percontohan intensifikasi budidaya gurame pada PKM ini, telah menunjukkan hasil produksi dan budidaya massal benih gurame dengan pertumbuhan dan sintasan yang dihasilkan tinggi pada setiap tahap pendederan serta memberikan keuntungan yang sangat memuaskan bagi Mitra PKM. Kegiatan PKM ini telah memberikan manfaat dan hasil yang sangat memuaskan yaitu mempermudah manajemen produksi benih; mulai dari pengontrolan, pemberian pakan dan panen; meningkatkan produksi benih dan pendapatan, mempermudah manajemen pemesaran benih dan mengatasi masalah kekurangan air pada musim kemarau sehingga produksi benih berkelanjutan sepanjang tahun.
“MENUJU TARAKAN ZERO WASTE “ PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK DENGAN METODE ECOBRICK di KELURAHAN SELUMIT PANTAI TARAKAN TENGAH Tuti Alawiyah; Gandri Haryono; Boy Putra
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v2i1.505

Abstract

Pengelolaan sampah perkotaan masih menjadi permasalahan yang sulit dipecahkan oleh pemerintah. Penanganan sampah yang sudah dilakukan oleh pemerintah saat ini adalah dengan melakukan pengumpulan sampah disetiap rumah kemudian dilanjutkan dengan proses pengangkutan ke landfill atau disebut Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Pengangkutan sampah hanya berkisar dari 60-70% yang dapat diangkut ke TPA sisanya tercecer begitu saja di lingkungan sekitar perumahan penduduk. Selumit Pantai adalah salah satu Kelurahan tepatnya di Tarakan Tengah, Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara yang termasuk kawasan padat penduduk mencapai 16.347 jiwa dengan luas wilayah hanya 0,48 km2 hal ini berdampak pada volume sampah yang dihasilkan dari aktivitas penduduk. Pada pengabdian ini akan dilakukan pengelolaan sampah plastik dengan pendekatan metode Ecobrick yang tidak memerlukan teknologi tinggi dan biaya. Prinsip dari metode Ecobrick adalah botol plastik diisi dengan bahan padatan berupa sampah plastik atau sampah anorganik hingga benar-benar keras dan padat yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan meja, kursi, tembok atau barang kesenian lainnya. Tujuan dari ecobrick adalah untuk mengurangi sampah plastik yang dapat dijadikan sebagai bahan yang berguna. Sasaran kegiatan ini adalah ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan Selumit Pantai. Tahapan kegiatan meliputi sosialisasi sampah plastik, Pelatihan Pengelolaan Sampah Metode Ecobrick, Pendampingan pembuaatan Ecobrik, Evaluasi. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan ketercapaian kegiatan dalam pengelolaan sampah dengan metode Ecobrick mencapai 90%. Hal ini digambarkan dari antusiasme ibu-ibu rumah tangga yang ingin memanfaatkan sampah yang ada dilingkungan sehingga memiliki nilai guna. Ketercapaian ini juga dilihat dari pemahaman narasumber dalam memberikan materi dan pendampingan pada peserta mencapai 85%.
KOLABORASI SEBAGAI STRATEGI ADAPTASI MASYARAKAT DI PULAU-PULAU KECIL TERHADAP PERUBAHAN IKLIM Lalu Arifin Aria Bakti; Sukartono; Bambang Hari Kusumo; Atnurlaeli; Ida Royani; Mariatul Quro
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v2i1.506

Abstract

Makalah ini mendiskusikan hasil kajian kualitatif peran kolaborasi dalam beradaptasi terhadap perubahan iklim di pulau-pulau kecil. Ketergantungan pulau-pulau kecil seperti Gili Trawangan (GT) pada industri pariwisata telah menyebabkan tekanan (stress) dan gangguan (perturbation) yang berdampak pada keseimbangan sistim sosial-ekologi di GT. Jika ekosistim pulau-pulau kecil terus mengalami degradasi maka kemampuannya untuk menyerap karbon semakin rendah sehingga tidak mampu mengurangi gas rumah kaca (GRK) yang terakumulasi di atmosfer. Upaya pengurangan emisi GRK dapat dilakukan dengan mempertahankan stok karbon yang ada di dalam tanah maupun di atas permukaan tanah dengan meningkatkan serapan melalui berbagai program reforestrasi. Kegiatan Pengabdian Masyarakat, yang dilaksanakan selama bulan Juli dan Agustus 2021, ditujukan untuk meningkatkan kapasitas kelompok kolaboratif masyarakat dalam beradaptasi terhadap perubahan iklim di pulau-pulau kecil, khususnya GT. Sedangkan secara khusus kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya penguatan kelompok kolaboratif melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, teknologi quantifikasi cadangan karbon di dalam tanah maupun di permukaan tanah, dengan memberdayakan sumberdaya lokal sehingga diharapkan mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim. Proses penguatan kapasitas kolaborasi masyarakat GT dilakukan dengan pendekatan action learning untuk memastikan luaran yang direncanakan bisa dicapai:Pengetahuan kelompok kolaboratif masyakarat GT tentang konsep dan prinsip sekuestrasi karbon dan dampaknya terhadap kerusakan lingkungan semakin meningkat; ketrampilan tehnik mengestimasi jumlah cadangan karbon dalam tanah dan permukaan tanah meningkat; dan demplot sebagai laboratorium pelatihan lapangan bagi kelompok masyarakat dari desa-desa lain di KLU dapat diberdayakan.
PENGOLAHAN COKELAT BATANGAN DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG RUMPUT LAUT SEBAGAI PENGGANTI LESITIN Tamrin Tamrin; Nur Asyik; Sri Rejeki; F Faradillah; A Madiki; La Karimuna; La Ode Nafiu; T Saili; La Aba; Sarmin
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v2i1.516

Abstract

Cokelat batangan adalah salah satu produk olahan sekunder dari biji kakao kering. Cokelat batangan banyak digemari oleh berbagai kalangan masyarakat, namun proses pengolahannya belum banyak diketahui sehingga praktek penjualan langsung biji kakao kering masih lazim di masyarakat, walaupun diketahui UU nomor 13 tahun 2014 tentang perindustrian telah mengamanahkan proses percepatan hilirisasi produk. Proses pengolahan cokelat batangan umumnya menggunakan pengemulsi lesitin soya yang harus dibeli dari luar Sulawesi Tenggara. Sementara beberapa kabupaten di Sulawesi Tenggara dikenal sebagai wilayah penghasil rumput laut yang dalam bentuk tepung dapat digunakan sebagai pengganti lesitin. Oleh karena itu dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa sosialisasi dan pelatihan pengolahan cokelat batangan menggunakan tepung rumput laut sebagai pengganti lesitin soya. Kegiatan ini dilaksanakan di Pusat Pengembangan Kompotensi Industri Pengolahan Kakao Terpadu LPPM Universitas Halu Oleo Kendari. Metode kegiatan dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi dan penyampaian materi, diskusi dan praktek pengolahan cokelat batangan dari biji kakao kering dengan penambahan tepung rumput laut. Peserta terdiri dari pelaku industri kecil pengolahan kakao Desa Malaha Kabupaten Kolaka dan Desa Ngapa (Kabupatan Kolaka Utara) serta beberapa anggota Lembaga Ekonomi Masyarakat Sejahtera dari beberapa desa di kabupaten Kolaka dan Kolaka Utara. Diakhir kegiatan dihasilkan produk cokelat batangan yang dikemas dan diberi label Sultan Cokelat (yang merupakan akronim dari Sulawesi Tenggara Negeri Cokelat. Peserta dapat mengerti dan memahami proses pengolahan cokelat batangan yang terlihat dari produk yang dihasilkan pada saat kegiatan praktek, sehingga diharapkan kegiatan ini dapat dilanjutkan dan diduplikasi ditempatnya masing-masing terutama oleh pelaku industri dari Desa Malaha dan Desa Ngapa.
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI BUDIDAYA UDANG VANAMEI DI DESA KURANJI DALANG, LOMBOK BARAT Dewi Nur’aeni Setyowati; Salnida Yuniarti Lumbessy; Dewi Putri Lestari; Fariq Azhar; Lalu Wahyu Wilisetyadi
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v2i1.634

Abstract

Udang vanamei merupakan salah satu komoditas perikanan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Desa Kuranji Dalang merupakan salah satu desa yang berada di tepi Pantai Kuranji dengan penghasilan masyarakat didapatkan antara lain dari pertanian dan penangkapan ikan. Saat gelombang tinggi, maka aktivitas penangkapan ikan menjadi terhenti. Hal tersebut dapat berimbas pada berkurangnya pendapatan masyarakat. Penerapan kegiatan buddiaya udang vanamei di Desa Kuranji Dalang perlu dilakukan. Tujuan dari kegiatan pengabdian adalah untuk mengimplementasikan teknologi Budidaya udang vanamei di masyarakat Desa Kuranji Dalang, Lombok Barat. Manfaat dari kegiatan ini adalah masyarakat dapat menerapkan budidaya udang vanamei dan ke depan dapat menjadi salah satu pendapatan masyarakat Desa Kuranji Dalang. Metode pengabdian adalah dengan memberikan pelatihan dengan demplot budidaya udang vanamei di Desa Kurani Dalang serta pendampingan. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa pengetahuan msayarakat terkait budidaya udang vanamei meningkat serta dapat menerapkan budidaya udang vanamei dengan didampingi oleh tim pengabdian. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah implementasi teknologi budidaya udang vanamei dapat diterapkan dengan baik di masyarakat Desa Kuranji Dalang.
PENYULUHAN BUDIDAYA IKAN MOLLY PADA REMAJA SAAT PANDEMI SEBAGAI ALTERNATIF PENGISI WAKTU YANG PRODUKTIF Nanda Diniarti; Muhammad Junaidi; Nunik Cokrowati; Laily Fitriani Mulyani
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v2i1.640

Abstract

Saat pelaksanaan PPKM level 3 dan 4 membatasi kegiatan di luar rumah. Banyak sektor tutup sementara terutama sektor informal bahkan kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring. Akhirnya banyak remaja berdiam diri di rumah dan memanfaatkan waktu dengan bermain sosial media dan game online. Akibat terlalu sering bermain social media dan game online banyak dampak negative yang timbul seperti pelecehan, pornografi bahkan kegiatan kriminal. Untuk itu diperlukan kegiatan yang bisa membawa manfaat yang lebih besar contohnya berbudidaya ikan hias. Ikan hias yang sedang banyak peminatnya salah satunya ikan Molly. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan wawasan tentang budidaya ikan hias molly. Manfaat yang diharapkan agar para remaja dapat mengisi waktu dengan membudidayakan ikan molly Lokasi penyuluhan berada di Desa Gontoran Lombok Barat dengan sasaran remaja masjid. Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan cara pendidikan orang dewasa. Hasil dari kegiatan penyuluhan Para remaja antusias untuk membudidayakan ikan molly karena di dukung banyaknya sumber pakan dan air yang melimpah. Bentuk ikan molly yang menarik juga menjadi daya tarik remaja untuk membudidayakan ikan molly. Banyaknya pertanyaan yang diberikan merupakan indikator keingin tahuan para remaja. Kesimpulan dari kegiatan adalah adanya peningkatan pengetahuan para remaja dalam hal budidaya ikan molly.

Page 1 of 1 | Total Record : 9